Kosong.
It's been a long time I'm not felt like this.
Why, me?
Why?
Entah, bagaimana aku mengendalikan lagi perasaan ku yang over sensitive ini. Prasangka si sensitif ini "Mungkin orang lain juga sudah muak dengan mu!" "Sudah besar, jaga pikiranmu!" Atau semacamnya. Lagi-lagi, semua hal yang menjijikan itu hadir di dalam otakku.
Ya, akupun sama. Aku benci perasaan ini, benci dengan diri ini, untuk saat ini.
Saat-saat yang tidak bisa aku jelaskan, mengapa aku tidak bisa mengeluarkan jawaban atas pertanyaan yang mungkin aku ciptakan sendiri.
Yang aku tahu saat ini, tubuhku sangat lelah.
Ia seolah-olah selalu kekurangan waktu untuk istirahat, Ia meminta aku untuk tetap berada di dalam alam bawah sadar yang merupakan jalan satu-satunya untuk tidak menyentuh kenyataan yang ada.
Aku benci hal itu. Berusaha protes dengan badanku sendiri, dengan pikiranku sendiri. Tapi, bukankah itu hanya melelahkanku saja? Namun, bagaimana aku menyelesaikannya? Aku tidak tahu.
Aku ingin sendiri dengan apa yang berjuang di dalam diri.
Namun aku juga ingin ditemukan sebagai seseorang yang tidak bisa menolong dirinya sendiri.
Semoga Tuhanku mengerti, bahwa aku hanya sedang kebingungan dengan hari yang ku lewati
Semoga Ia akan selalu menemaniku sampai fase mengerikan ini pergi.
Aku sayang kalian.
Love,
52hz.
Comments
Post a Comment