Patah Hati Pertama di 2021

 


Hi, There!

Walaaaah, Sudah hari terakhir di bulan ketiga, dan baru sempat berjumpa dengan tulisanku, Huhh, dasar sok sibuk! Haha.

Blog pertama di tahun 2021, dari judulnya saja kok sudah tidak menyenangkan, ya? Hehe, Jawabannya masih terpaku pada “Yha, Namanya juga hidup, dan aku masih menjadi manusia.”

Well, Ini cerita tentang kekecewaanku yang pertama di tahun 2021. Penolakan pertama yang membuatku menjadi kosong sampai akhirnya aku menemukan sedikit solusi, Menulis Blog(lagi).

Rasanya sedikit aneh ketika aku memulai menuliskan apa yang aku rasakan ini, mengingat Blog terakhirku adalah pengharapan yang paling baik akan tahun 2021. Nyatanya, Aku malah menuliskan blog tentang kepatahatian ini, huhu.

Sekitar pertengahan bulan Maret, Aku memberanikan diri untuk mendaftar Magang di salah satu situs Kebahasaan, dimana pendiri dari situs itu adalah seseorang yang aku kagumi dan sudah aku ikuti selama setengah tahun belakangan. Aku mempunyai buku-bukunya, menyukai cara Ia memandang sebuah Bahasa, mengagumi bagaimana penyampaian Kebahasaan dengan sangat mudah untuk generasi saat ini.

Mungkin sebagian dari kalian yang membaca ini, bertanya-tanya, “Kenapa, sih, harus Magang?” “Loh, bukannya sudah bekerja?”  Yap, Aku hanya ingin. Dibalik kata “hanya” itu ada cerita yang tidak bisa ku bagikan secara jelas. Aku sangat mengharapkan kesibukan ini. Meskipun badanku sepertinya ingin protes, tetapi sepertinya juga Ia yang paling memahami maksudku, Hehe.

Singkat cerita, Aku sudah lolos pada tahap III proses perekrutan peserta magang itu, seleksi akhirnya adalah wawancara tatap muka. Aku sempat kebingungan bagaimana menghadapi wawancara magang, mengingat selama ini aku hanya melakukan wawancara untuk bekerja full time, dan akhirnya aku memutuskan untuk menanyakan ke beberapa orang terdekatku yang pernah beberapa kali atau sedang dalam kegiatan magang.

Seperti halnya diri ku yang terbiasa dengan berinteraksi dengan orang lain, Aku tidak menemukan kesulitan pada tahap wawancara melalui zoom itu, Kedua pewawancara merespon dengan baik setiap jawaban yang aku berikan, Aku senang, tidak terbebani.

Sampai pada akhirnya sesi wawancara itu selesai dan aku diberitahukan bahwa hasil dari pemagangan ini akan disampaikan melalui surel. Kalian tahu bagaimana aku mengharapkan semua itu berjalan lancar? Aku sudah membayangkan diriku ini sibuk dengan sesuatu hal yang sangat aku senangi, sesuatu hal yang membuatku lelah dengan kesukarelaannya. Belum ada waktu sehari, aku sudah beberapa kali mengecek surelku, selalu me-refresh nya, berharap ada surel masuk tentang hasil magang tersebut.

Namun, semua harapan itu berhenti pada Senin pagi tanggal 29 Maret 2021, Surel pemberitahuan itu masuk, aku ditolak. Detik itu juga, aku tidak tahu apa yang sebenarnya aku rasakan, jika ingin kecewa ya seharusnya kecewa saja, tetapi ini kenapa berbeda? Aku sudah bisa ditolak ketika melamar pekerjaan full time  pada suatu perusahaan, tetapi kenapa magang ini berbeda?

Entah sebenarnya apa yang aku cari, aku patah hati. Patah hati akan bayangan yang ku ciptakan sendiri. Tentu, aku berusaha untuk meyakinkan diriku bahwa ini adalah percobaan pertamaku melamar di situs kebahasaan itu, masih banyak waktu yang dapat aku lewati dan kesempatan yang aku coba lagi. Tapi patah hati ini membuatku tidak bisa menikmati Kopi Kenangan yang sudah diberikan oleh “Ibu angkatku di Dimensi lain” :”)

Dadaku ini masih sesak, tidak ingin menangis, tidak. Tetapi masih patah, pun seperti kehilangan arah. (dasar si over sensitive). Namun, aku lega karena menuliskannya disini. Aku sadar bahwa menulis adalah salah satu solusi untuk ketidaktahuan perasaanku ini, menulis membawaku pada keterbukaan akan rasa yang susah payah aku sembunyikan.

Fyuuuuhhhhh…

Mungkin masih ada sisa dari kepatahatian ku tentang hal ini beberapa jam bahkan hari setelah Blog ini aku publikasikan. Tetapi tidak apa-apaa. Aku masih sangat semangat untuk melanjutkan semuanya. Hanya saja perlu beristirahat untuk menerima bahwa semua waktu yang aku harapkan tidak melulu dijalankan secara bersamaan. Semoga kalian yang mengalami patah hati pertama di tahun 2021 ini juga melakukan hal yang sama, ya, denganku! Mungkin baru pertama, jadinya terasa sesak. Mungkin baru pertama, jadinya terasa tak ingin berpijak. Masih ada kedua dan ketiga yang menunggu untuk diajak. Sampai bertemu dalam menemukan obat patah hati pertama bersama.

 

 

Love,

52Hz

 

 

 

 

 


Comments

Popular Posts